MINAL AIDZIN WAL FAIZIN

28 09 2008

Kumandang takbir dan takmid menggema di udara nan gemerlap, 1 syawal kan menjelang artinya kita akan ditinggalkan bulan romadlon yang penuh berkah dan ampunan, kita akan meniti kehidupan yang telah dicontohkan dalam bulan romadlon kita tata kehidupan kita untuk terus berbenah meningkatkan ketaqwaankita sebagai makhluk ciptaanNya. dan Tibalah Kita sebagai manusia untuk Bermaaf maafan   dan mengujabkan mohon maaf atas segala dosa yang telah kita perbuat pada keluarga orang tua kita istri, anak serta  teman rekan pacar dll untuk bisa memberikan maaf pada kita serta sebaliknya kita bisa memberi maaf pada semuanya.  Subhanallah Allah pencipta Alam semesta ini telah memberikan suatu hari yang mempunyai makna untuk kembali ke fitroh sebagai manusia. SELAMAT IDUL FITRI 1 Syawal 1429 H , MOHON MAAF LAHIR BATIN





LAILATUL QODAR

21 09 2008

Kiat Mendapatkan Lailatur Qodar

Dari sekian banyak keutamaan Romadlon adalah diturunkannya lailatul qodar. Lailatur qodar dapat dimengerti secara sederhana adalah Allah Ta’ala membalas segala aktifitas kebaikan dari hambanya bernilai lipat ganda. Nilai maksimalnya adalah senilai dengan waktu seribu bulan. Seribu bulan dapat sebanding dengan satu generasi kehidupan manusia. Nah jika kita mendapatkan kesempatan lailatul qodar satu malam saja berarti nilai kebaikan kita sudah sama dengan satu generasi manusia. Jika tiap tahun kita mendapatkan Romadlon dan mampu meraih kesempatan tertinggi nilainya ini, pasti nilai usia kita sebanding dengan usia umat terdahulu yang panjangnya hingga ratus tahun. Bagaimana mendapatkan kesempatan emas, lailatul qodar ini? Berikut adalah kita praktif gapai lailatul qodar. Semoga bermanfaat.

 

  1. Bekali diri kita tentang makna dan hakekat lailatul qodar. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada keraguan perihal keutamaan dan keisitimewaan malam lailatul qodar.

  2. Sejak awal Romadlon kencangkan niat untuk meraih prestasi emas lailatul qodar dengan cara selalu menghidupkan malam-malam Romadlon. Menghidupkan malam Ramadlan dengan berbagai aktifitas yang terkait dengan ibadah. Hindarilah malam ramadan dengan hal yang tak bernilai ibadah, bahkan cenderung kemaksiatan.

  3. Buatlah komunitas terkecil untuk berlomba bersama meraih anugerah lailatul qodar. Saling mengingatkan dan saling ta’awun. Bantu membantu dalam mewujudkan aktifitas sehingga kita tidak lalai.

  4. Jika kita sudah berkeluarga, siapkan mental keluarga agar menerima dan memahami perubahan aktifitas menggapai anugerah lailatul qodar. Mintalah pada anggota keluarga menyambut bersama saling membantu dan mengusahakan kesempatan paling agung ini.

  5. Usahakan dapat beri’tikaf. I’tikaf yang paling afdlo di masjid. Jika tidak mampu di masjid, boleh di mushola. Jika tidak mampu maka di tempat sholat di rumah kita. Syaratnya tempat sholat di rumah kita sudah digunakan secara rutin untuk sholat. Dengan kata lain sudah menjadi mushola rumah. Baik itu bentuk kamar saja, ndak apa. Asalkan sudah untuk mushola rumah.

  6. Melafalkan wirid dan dzikir di setiap kesempatan. Basah lisan kita dengan dzikir dan wirid.

  7. Saat siang hari usahakan ada waktu-waktu untuk istirahat walau hanya waktu haululah. Yaitu istirahat saat menjelang sholat dhuhur. Hal ini untuk bekal persiap di malam hari agar punya stamina menghadapi malam panjang lailatul qodar. Kemarin pimpinan BRI Syariah Kediri saat dialoq interaktif mengajukan pertanyaan, “bagaimana dengan kita yang super sibuk di siang hari ini? Jika boleh cuti, kita ini berkeinginan cuti selama Ramadan. Mohon pandangan bagaimana mengatur waktu saat Ramadlan?”. Memang sangat perlu mengatur waktu saat Ramadlan. Dibutuhkan managemen pengatur waktu. Sebaiknya bagaimana? Lihat membahasaan kita tentang kiat atur waktu Ramadlan.

  8. Isilah perut saat berbuka dengan tiga bagian. Sepertiga diisi dengan makanan. Sepertiga dengan air. Dan biarkan sepertiga kosong untuk udara. Kekenyangen (maaf tidak baku). Terlalu kenyang, menjadikan ngantuk. Atur cara makan yang baik. Pengalaman pribadi, saat magrib tiba kami membatalkan puasa hanya dengan kurma atau buah segar disertai minuman hangat. Kebetulan di rumah kami tidak terbiasa dengan es atau air es. Saat puasa juga tidak ada es di rumah. Pertimbangan kami hanya sederhana, es kurang baik untuk kesehatan anak-anak dan kesehatan kami. Setelah itu sholat magrib berjamaah dengan anak-anak. Setelah sholat makan besar dengan perbandingan sepertiga, sepertiga, sepertiga. Setelah sholat isya’ dan tarawih baru menambah makan sedikit. Kami berusaha ada buahnya. Yang tidak kala penting di rumah selalu ada madu. Minuman air kita campur dengan madu. Dengan cara ini kita punya kekuatan untuk menghadapi malam-malam hening lailatul qodar.

  9. Bangunlah sesuai jadwal Anda bangun malam. Singkirkan rasa kesal, rasa malas dan segala kepenatan. Ambil air putih yang dicampur madu untuk diminum. Usahakan hangat. Kemudian berwudlu. Berwudlu dengan air yang sesuai dengan udara saat itu. Usahakan jangan berwudlu dengan air hangat karena menjadikan tubuh kita kurang mampu menyesuaikan kondisi udara saat itu. Bangunlah dengan segera. Atau usahakan ada alat untuk membangunkan dan atau minta orang lain mengingatkan untuk membangunkan.

  10. Atiftias setelah bangun malam adalah aktifitas full ibadah. Sholat, wirid, dzikir, dan tadarus Qur’an. Sesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing. Pilih yang paling enjoy.

  11. Jangan ada perasaan terpaksa. Tersiksa. Dikejar-kejar oleh kpentingan dunia.

  12. Berlatihlah konsentrasi. Berlatihlah khusyu’. Berlatihlah untuk berkomunikasi pada Allah Ta’ala seolah-olah Allah Ta’ala melihat kita.

  13. Terakhir talak tiga dengan TV. Matikan semua chanel. Jangan mau diprovokasi oleh ikhlan TV. Semua saluran TV belum mampu meningkatkan kualitas ibadah kita. Hadlirnya TV justru mengganggu konsentrasi dan kekusyukkan.

     

Semoga anugerah lailatul qodar dapat kita raih. Selamat berjuang gapai kebaikan seusia datu generasi manusia.





PONDOK ROMADLON

21 09 2008

Dan tibalah giliran pondok romadlon klas 1 hari jum’at dan sabtu tgl 19 20 september 2008, merupakan keharusan yang harus dipenuhi semua pelajar SMKN3 buduran untuk ikut dalam training ESQ selama 2 hari untuk mengisi kegiatan puasa di SMKN3 buduran

sedikit ulasan mengenai renungan dibawah ini untuk bekal pondok romadlon di SMKN3 buduran

Tidak ada jaminan kalau orang yang tekun beribadah itu pasti masuk surga. Orang masuk surga bukan di tentukan dengan melihat amal ibadahnya, tetapi karena memperoleh rahmat dan ridla allah. Rahmat dan ridla allah ini diraih dengan mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala laranganya. Sampai rasulullah pun tidak berani menjamin seseorang masuk surga.sebab yang menentukan orang itu bisa masuk surga atau neraka adalah hanya Allah.

Seperti yang diriwayatkan oleh abu hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Tidak ada seorang pun dari kalian yang amalnya bisa menyelamatkan dirinya” . Lantas para sahabat bertanya : “Juga termasuk engkau tidak bisa menyelamatkan ?”.beliau menjawab: “Aku juga tidak bisa menyelamatkan, kecuali bila Allah malimpahkan ampunan dan rahmatnya”.

Rasulullah saw bersabda : “Tidak ada amal seorang pun yang bisa memasukkannya ke surga”. Lalu ditanyakan : “ Engkau juga tidak bisa memasukkan ke surga?”. Beliau menjawab : “Aku juga tidak bisa, kecuali dengan limpahan rahmat tuhanku”.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Tidak ada amal saleh seorang dari kalian yang bisa menyebabkan masuk surga”. Para sahabat bertanya : “Dan engkau juga tidak bisa, ya Rasulullah ?”. Beliau menjawab : “Aku juga tidak bisa kecuali bila Allah melimpahkan anugerah dan rahmat-nya”.
Jabir berkata : aku mendengar Rasulullah saw bersabda : “Amal salah seorang dari kalian tidak bisa menyebabkan memasukkan ke surga, dan tidak bisa menyebabkan terlempar ke neraka. Aku juga tidak bisa, dengan rahmat dari allah”.

Abdurrahman bin Auf mendapat hadits dari r.a. Sabda: Istiqomahlah kalian, bertaqarrubah kalian dan bergembiralah kalian, sesungguhnya tidak ada amal seoarang pun yang bisa menyebabkan masuk surga”. Para sahabat bertanya : “Termasuk engkau juga tidak bisa ya Rasulullah ?”. Beliau manjawab : “Aku pun tidak bisa, kecuali bila allah melimpahkan rahmatnya. Karena itu beramallah kalian. Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah yang langgeng meskipun sedikit”.
Dengan demikian, seseorang tidak bisa mengandalkan amal ibadahnya sebagai jaminan bahwa dirinya nanti pasti masuk surga. Hanya rahmat dan ridla Allah-lah yang bisa memasukkannya ke surga.